Laman

EKA ILMAN MUNANDAR
3KB03 

LCD

TEKNOLOGI liquid crystal displays (LCD) menawarkan beberapa kemajuan dibanding peraga (display) tradisional yang masih mengandalkan teknologi usang. Sebut saja misalnya peraga tabung sinar katoda (cathode-ray tube display) atau lebih dikenal dengan nama CRT. Peraga dengan teknologi LCD sangat ideal untuk diaplikasikan ke beberapa peranti.

Keunggulan peraga LCD terutama karena bentuk layarnya yang datar (flat) dan hanya menggunakan elemen kecil sehingga energi yang dibutuhkan juga kecil. LCD lebih memudahkan pembacaan dan menciptakan kenyamanan kerja di depan komputer dalam waktu lama. Hal ini berbeda dengan penggunaan layar CTR yang memiliki banyak keterbatasan sudut pandang, tingkat kecerahan dan kontras yang rendah, serta berbiaya tinggi. Memang, riset mengenai layar CTR terus dilakukan untuk meminimalisasi berbagai keterbatasan yang ada. Namun, hasilnya belum signifikan.

Saat ini, peraga dengan teknologi LCD dibagi ke dalam dua bagian, yaitu LCD pasif matriks dan aktif matriks. Peraga LCD jenis pasif matriks jauh lebih murah harganya dibanding dengan peraga LCD jenis aktif matriks. Peraga LCD jenis pasif matriks memiliki kualitas gambar, sudut pandang, dan response time dengan konsumsi energi dan biaya produksi lebih rendah. Sedangkan peraga LCD aktif matriks yang dapat menghasilkan kualitas gambar dan karakteristik penglihatan lebih unggul, tetapi lebih banyak mengonsumsi energi dan berbiaya produksi lebih tinggi.

Sejarah LCD

Ke mana pun kita lihat, pasti menjumpai peranti elektronik yang salah satu bagiannya terdapat LCD. Untuk sekadar menyebut contoh beberapa peranti yang menggunakan LCD adalah jam digital, pesawat televisi, hingga laptop. Meski demikian, untuk mencapai kemajuan dan bisa menikmati teknologi LCD seperti yang ada sekarang, dibutuhkan waktu yang panjang. Mulai dari penelitian tentang liquid crystal sampai dengan pengaplikasian LCD ke dalam berbagai peranti yang saat ini kita nikmati.

Liquid crystal mulai diteliti ahun 1888, oleh seorang ahli botani berkebangsaan Austria, Friedrich Reinitzer. Reinitzer mengamati tentang sebuah proses saat dia meleburkan sebuah kolesterol ajaib seperti bahan cholesteryl benzoate, yang untuk pertama kalinya menjadi sebuah pengabutan cairan dan selanjutnya menjadi murni sebagai suhu rose flower. Selama pendinginan, cairan berubah menjadi warna biru sebelum pada akhirnya terjadi pengkristalan.


Delapan puluh tahun dilalui sebelum perusahaan RCA memproduksi untuk pertama kalinya produk LCD ekperimental pada tahun 1968. Sejak saat itu, LCD diproduksi dan dikembangkan dengan berbagai variasi dan pengembangan teknologi. Hal itu menjadikannya menduduki tingkat yang menakjubkan dari segi kerumitan teknis.

Ini adalah sebuah indikasi akan berlanjutnya pengembangan LCD baru di masa depan. Contohnya adalah "Two-Way Viewing-Angle LCD," sebuah teknologi baru LCD hasil inovasi dari raksasa elektronik dari Jepang, Sharp. Seperti apakah teknologi LCD terbaru dari Sharp ini dan apa keunggulannya dari produk LCD yang telah ada? Mari kita ungkap bersama di bawah ini!

"Two-Way Viewing-Angle" LCD

Beberapa tahun yang lalu--bahkan saat ini--untuk dapat menyaksikan dua buah tayangan dalam sebuah layar peraga mutlak membutuhkan dua buah monitor. Walaupun sudah ada teknologi picture in picture, tetap saja masih dirasa kurang maksimal karena hanya berupa jendela kecil di antara jendela layar utama dan tidak bisa digunakan secara bersamaan untuk penggunaan yang berbeda. Melihat kenyataan tersebut, Sharp Corp. dan Sharp Laboratories of Europe, Ltd., mengembangkan peraga liquid-crystal display atau yang lebih lazim kita kenal LCD.